“BAKTI
SOSIAL Kesehatan dalam rangka menunjang Pelayanan Kesehatan Maritim dan Program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka, bersinergi dengan Program Nasional bersama
Komando Armada II TNI Angkatan Laut”
21
– 23 Juni 2022
Persiapan keberangkatan dan perjalanan di atas dengan KRI Makassar – 590 . Foto kiri persiapan keberangkatan berurutan dari kiri ke kanan : Reza Al Fessi., drg., Mked.Klin., Sp.BM(K) - Bidang kerjasama FKG Unair, Hakim Zulkarnain S.Kep, Ns.MSN - Bidang SDM Unair, Letkol drg Susilo SpOrt - Kasub Kesla Bang Ditkes TNI AL, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS - Direktur Pendidikan Unair, Dr. Agung Sosiawan., drg., M.H. M.Kes - Dekan FKG Unair, Andra Rizqiawan., drg., Ph.D., Sp.BM(K) - Wakil Dekan III FKG Unair, Dimas Prasetianto, drg., M.Kes - Wakil Direktur Pelayanan RSGM Unair, Dr. Muhammad Luthfi, drg., M.Kes Wakil Dekan II FKG Unair, Imam Safari Azhar, drg., M.Kes., Sp. Prost - Bidang Kemahasiswaan FKG Unair, dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV(K) VE - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unair
Ringkasan Perjalanan :
Tujuan Kabupaten Sumenep
kami tempuh melalui jalur laut menggunakan KRI Makassar 590 melewati laut jawa
menyusuri tepi utara pulau madura, dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 18
jam ke Pelabuhan Kalianget. Perjalanan jalur laut yang biasanya diterpa dengan
angin kencang dan gelombang tinggi ternyata cukup tenang jika ditempuh dengan
fasilitas alutsista Koarmada II (KRI Makassar - 590).
Profil
Daerah Binaan
Daerah
Kabupaten Sumenep memiliki permasalahan kesehatan berupa angka stunting yang
tinggi dan banyaknya keluhan kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat.
Keterbatasan pemerataan pelayanan kesehatan, khususnya 2 kasus tersebut karena
kurangnya sarana prasarana fasilitas kesehatan, kurangnya sumber daya manusia
dalam hal ini tenaga kesehatan, serta minimnya pengetahuan masyarakat khususnya
tentang stunting. Dengan angka stunting berada di urutan ketiga tertinggi
se-Jawa Timur, memberikan dampak resiko yang tinggi pada kematian bayi dan
kematian balita yang memberikan implikasi terhadap kurangnya kualitas sumber
daya manusia di Kabupaten Sumenep.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat Kabupaten Sumenep yaitu sebagai petani dan nelayan, dengan pola konsumsi ikan sering, idealnya kebutuhan akan protein dapat tercukupi tetapi pada kenyataannya masyarakat Sumenep belum terbebas dari masalah defisiensi gizi seperti stunting.
Kabupaten
Sumenep memiliki fasilitas kesehatan berupa:
1 RSUD, 30 puskesmas, 23 apotek, 96 sarana kesehatan yang memiliki laboratorium kesehatan, 50 sarana kesehatan yang memiliki empat spesialis dasar, 1402 posyandu yang tersebar di 27 kecamatan di daratan dan kepulauan. Sedangkan Kabupaten Sumenep memiliki jumlah sebanyak 115 orang dokter umum dan 58 orang dokter gigi.
Adapun
Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep pada bulan September 2020 menurut hasil
Sensus Penduduk 2020 adalah sebanyak 1.124.436 jiwa.
Jika
dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk dengan jumlah tenaga kesehatan ( 48
dokter umum – 11 Dokter Gigi dalam 100.000 Penduduk), maka jumlah SDM bagi
dokter/dokter gigi idealnya sudah mencukupi, tetapi karena kondisi geografis
kepulauan menjadi tantangan tersendiri bagi pelayanan kesehatan di Kabupaten
Sumenep, dengan adanya kegiatan Bakti Sosial di daerrah maritim ini diharapkan
dapat membantu pemerintah dalam rangka pemerataan layana kesehatan di
Indonesia.
Relawan Dokter sedang memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat di balai desa Kabupaten Sumenep
Bakti Sosial
Pelayanan kesehatan yang
merata adalah yang paling di butuhkan oleh masyarakat Kabupaten Sumenep.
Permasalahan kesehatan yang sering muncul adalah stunting serta keluhan gigi
dan mulut dan layanan kesehatan lainnya. Maka dari itu kegiatan bakti sosial
ini menyelenggarakan pelayanan kesehatan umum, pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, khitan massal dan penyuluhan kesehatan tentang stunting.
Upaya pemerintah dan
stake holder untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dapat di capai
melalui sosialisasi dan edukasi yang di kemas dalam kegiatan bakti sosial agar
dapat menarik minat masyarakat Kabupaten Sumenep. Untuk tercapainya target
tersebut diperlukan dukungan dari forkopimda serta para tenaga medis.
Bupati Kabupaten Sumenep
berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan agar dapat menjadi masyarakat yang
produktif, selain itu juga merupakan bentuk dukungan terhadap program
pemerintah menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Kegiatan Bakti sosial
yang diadakan oleh FKG Universitas Airlangga selama 3 hari mulai dari tanggal
21 - 23 Juni 2022 yang bekerjasama dengan FKG UHT dan Koarmada II dihadiri
langsung oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur ini direspon
baik oleh masyarakat Kabupaten Sumenep khususnya di area Pantai Selopang dan
Kecamatan Ambunten. Dengan kunjungan total sebanyak 1636 peserta merupakan
suatu bentuk bahwa kegiatan bakti sosial di Kabupaten Sumenep dapat di terima
masyarakat dengan baik.
Mayoritas masyarakat
berkunjung untuk mendapat pelayanan kesehatan di Pantai Selopang dikarenakan
masyarakat dapat sekaligus berwisata.


Masyarakat yang berkunjung menerima
berbagai program mulai santunan anak yatim dan yatim piatu, pelayanan kesehatan
gigi dan mulut berupa tambal gigi, perawatan pencegahan gigi berlubang, dan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pelayanan lain yang diberikan
berupa penyuluhan stunting, donor darah, pembagian paket makanan tambahan bagi
ibu hamil dan bayi serta pelayanan kesehatan berupa khitan massal.
Penyuluhan Stunting di Kecamatan Ambunten yang melibatkan beberapa komponen desa termasuk ibu kepala desa dan bidan desa serta masyarakat kususnya ibu dan anak.
Total 1636 peserta telah diberikan
pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta penerima paket makanan tambahan.
Dari kegiatan tersebut didapatkan
kendala berupa:
- Mayoritas masyarakat masih
menggunakan bahasa daerah, dan beberapa tidak bisa bahasa Indonesia sehingga
menyulitkan untuk berkomunikasi.
- Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan sehingga beberapa masyarakat cenderung mengabaikan
kegiatan tersebut.
- Kegiatan dilaksanakan di hari aktif sehingga banyak masyarakat yang sedang bekerja dan tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut.
Penyuluhan gigi
dan mulut di Pantai Selopeng yang melibatkan mahasiswa FKG Unair dan FKG Hang
Tuah dan di bantu oleh Ikatan Alumni Dokter Gigi Universitas Airlangga kepada
masyarakat setempat dan siswa siswi SDN setempat.
Akhirkata
Secara garis besar bakti sosial
kesehatan yang di selenggarakan di Kabupaten Sumenep telah berjalan dengan
lancar dan terlaksana dengan baik. Gubernur Jawa Timur berharap kegiatan
tersebut dapat menjadi agenda rutin, dan kedepan akan semakin banyak lagi
kegiatan seperti ini yang dapat diikuti oleh mahasiswa untuk secara langsung
berkontribusi oleh masyarakat sebagai bentuk pengabdian sesuai dengan tridarma
perguruan tinggi dan juga selalu berkolaborasi baik secara nasional maupun
global untuk mengembangkan kerjasama dengan pihak manapun untuk meningkatkan
kualitas pengetahuan masyarakat khususnya terkait kesehatan gigi dan mulut sehingga
FKG Unair turut mensukseskan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Emas tahun
2045.
Referensi Lain :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar